[Artikel Berita] Pemimpin Baru Iran dan Israel: Rekam Jejak dan Prospek
Himmalia Dewi Alya Rahmah — FPCI Chapter Universitas Airlangga
Rayhan Amadheya Totokusumo — FPCI Chapter Universitas Airlangga
Terpilihnya pemimpin-pemimpin baru dunia perlu mendapat sorotan penting mengingat latar belakang serta kebijakan yang akan diambil dapat berdampak terhadap situasi politik internasional, terutama Iran dan Israel yang merupakan negara paling berpengaruh di Timur Tengah. Pada 19 Juni lalu, Ebrahim Raisi terpilih menjadi presiden Iran yang baru setelah memenangkan pemilihan umum dengan mendapatkan 62% dari total pemilih. Raisi sudah lama diprediksi sebagai frontrunner sebab banyak kandidat presiden lain mengundurkan diri dikarenakan organisasi pengawas pemilihan Iran, Guardian Council, mendiskualifikasi hampir semua kandidat nonkonservatif (Rasmussen, 2021). Kejadian ini menyebabkan pemilihan Raisi dipenuhi dengan kontroversi karena jumlah pemilih paling rendah yaitu 48%. Oleh karenanya, beberapa pihak oposisi internal dan pihak royalis di diaspora mengecam hasil pemilihan ini dan mendorong rakyat Iran untuk melakukan demonstrasi (Iran International, 2021). Selain itu, Raisi merupakan tokoh ultrakonservatif yang berperan dalam eksekusi massal tahanan politik di Iran pada tahun 1988 yang menyebabkan kecaman dari Amnesty International dan Human Rights Watch (BBC, 2021a). Sikap ultrakonservatif Raisi ini juga memberi kekhawatiran kepada Amerika Serikat yang sebelumnya ingin mengembalikan perjanjian nuklir dengan Iran.
Sementara itu di Israel, Naftali Bennett telah dipilih menjadi perdana menteri baru yang menggantikan Benjamin Netanyahu yang telah memimpin selama lebih dari satu dekade. Bennett adalah mantan Kepala Staf yang memimpin Israel Defense Forces dan berafiliasi dengan kelompok sayap kanan (BBC, 2021b). Pemilihan PM baru Israel ini merupakan ujung dari banyaknya oposisi terhadap Netanyahu terkait isu kontroversial seperti masalah West Bank, korupsi, dan suap (Jones, 2021). Sebagai respon terhadap terpilihnya Bennett, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengucapkan selamat dan menyatakan bahwa Israel adalah kawan baik Amerika Serikat. Beberapa hal dapat dinanti dari kepemimpinan Bennet, seperti fakta bahwa kabinet Bennett merupakan kabinet yang komposisinya paling beragam yang ditakutkan rawan terhadap perpecahan. Namun demikian, Bennett menyatakan akan mengatasi masalah domestik sekaligus mencari jalan tengah terhadap isu penting yang berkaitan dengan Palestina (Liebermann, 2021).
Pergantian pemimpin baru negara-negara ini, perlu ditanggapi dengan serius karena kebijakan baru yang dikeluarkan nantinya akan berpengaruh terhadap situasi politik internasional secara keseluruhan. Artinya, Indonesia juga harus bersiap-siap mengambil posisi
terhadap perubahan yang mungkin akan terjadi. Tetap dengan prinsip bebas-aktif, Indonesia harus dapat beradaptasi terhadap pergeseran situasi tersebut.
Referensi
BBC, 2021a. Iran election: Hardliner Raisi will become president, BBC. Tersedia di:
https://www.bbc.com/news/world-middle-east-57537027 (Diakses pada 22 Juni 2021).
BBC, 2021b. Israel’s new PM Naftali Bennett Promises to Unite Nation, BBC. Tersedia dalam
https://www.bbc.com/news/world-middle-east-57464794 (Diakses pada 22 Juni 2021).
Iran International, 2021. Over 100 Civil, Political Activists In Iran Call For Election Boycott, Iran
International. Tersedia di: https://iranintl.com/en/iran/over-100-civil-politicalactivists-iran-call-election-boycott (Diakses pada 22 Juni 2021).
Jones, D., 2021. Netanyahu is Out: Naftali Bennett Sworn in as Israel’s New Prime Minister,
NPR. Tersedia di: https://www.npr.org/2021/06/13/1005724415/netanyahu-is-outnaftali-bennett-will-be-installed-as-israels-new-prime-minister (Diakses pada 22 Juni
2021).
Liebermann, O., 2021. Israel’s New Prime Minister is Sworn in, Ending Netanyahu’s 12-year
Grip on Power, CNN. Tersedia di
https://edition.cnn.com/2021/06/13/middleeast/israel-knesset-vote-prime-ministerintl/index.html (Diakses pada 22 Juni 2021).
Rasmussen, S. E., 2021. Who Is Ebrahim Raisi? Hard-Line Judge Wins Iran’s 2021 Presidential
Election, The Wall Street Journal. Tersedia di: https://www.wsj.com/articles/iranelection-2021-11623934263 (Diakses pada 22 Juni 2021).