[News Articles]
Prancis Memveto Pembukaan Kantor Penghubung NATO di Tokyo: Keretakan Hubungan Transatlantik?
—Arya Ahmad Afani
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg (15/06) mengajukan proposal untuk membuka kantor penghubung NATO di Tokyo untuk meningkatkan koordinasi dengan negara mitra Indo-Pasifik seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia. Pembukaan kantor penghubung ini merupakan respons dari meningkatnya ancaman dari Tiongkok dan Rusia. Patroli udara bersama Tiongkok-Rusia yang dilakukan minggu lalu di Laut Jepang dan Laut Cina Timur menjadi salah satu dianggap sebagai bentuk provokasi karena telah memasuki Zona identifikasi pertahanan udara Korea Selatan. Manuver tersebut dilihat sebagai ancaman oleh NATO mengingat Tiongkok dan Rusia telah mendeklarasikan ‘kemitraan tanpa batas’ pada awal tahun lalu.
Meskipun demikian, dibutuhkan kebulatan suara dari negara NATO agar proposal tersebut dapat diwujudkan. Prancis menjadi negara yang paling vokal dalam menyatakan penolakkannya terhadap proposal tersebut. Presiden Prancis Emmanuel Macorn menyatakan bahwa perluasan cakupan geografis nato merupakan “kesalahan besar” karena dapat memprovokasi eskalasi konflik. Keputusan Prancis untuk memveto proposal tersebut merupakan bagian dari visi besarnya untuk mewujudkan Uni Eropa yang otonom dan berdaulat. Dalam kunjungannya ke Tiongkok, Macron mengatakan bahwa Eropa terjebak dalam krisis (Selat Taiwan) yang bukan urusannya dan harus memiliki kapabilitas untuk menolak tekanan untuk menjadi pengikut Amerika Serikat (AS). Perbedaan visi dalam AS-Prancis dalam menavigasi ancaman berpotensi untuk melemahkan hubungan transatlantik.
Referensi
The Guardian (2023) France opposed to opening of NATO Liaison Office in Japan, official says, The Guardian. Available at: https://www.theguardian.com/world/2023/jun/07/france-opposed-to-opening-of-nato-liaison-office-in-japan-official-says (Accessed: 18 June 2023).
Proposal Perdamaian Prabowo Berpotensi Mengancam Reputasi: Kemunduran Peran Middle Power Indonesia?
— Muhammad Farhan Pratomo
Dalam Dialog Shangri-La 2023, Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto mengajukan proposalnya mengenai visi perdamaian dalam perang Rusia-Ukraina. Hal ini mengundang berbagai respon beragam dari beberapa pihak yang baik secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam konflik ini. Ukraina dan Uni Eropa secara langsung menolak proposal ini. Sementara itu, Rusia merespons baik propsoal tersebut karena merasa diuntungkan.
Beberapa analis menilai proposal ini sebagai bentuk keberanian Indonesia, mengingat telah ada beberapa negara yang sebelumnya mengajukan diri sebagai mediator konflik Rusia-Ukraina. Indonesia sebelumnya juga telah mencoba mengajukan diri sebagai mediator dalam konflik ini — terutama ketika Presiden Joko Widodo mengunjungi Kyiv dan Moskow. Namun, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov menolak mentah-mentah proposal yang diajukan Prabowo ini karena tidak sesuai dengan konteks kondisi perang saat ini. Proposal Prabowo sendiri memiliki poin-poin yang kontroversial seperti usulan gencatan senjata — yang beberapa kali telah diajukan namun gagal; pembentukan DMZ yang ditolak Ukraina dikarenakan tengah berlangsungnya counteroffensive; hingga keputusan pengerahan pasukan perdamaian PBB yang rentan diveto Rusia.
Respons negatif negara-negara lain terhadap proposal perdamaian Prabowo menodai proses status-seeking yang sedang dikembangkan Indonesia melalui perannya sebagai middle power. Kapabilitas mediasi konflik Indonesia mengalami penurunan akibat berkurangnya kepercayaan negara-negara lain terhadap Indonesia.
Referensi
Reuters, 2023. “Indonesia proposes demilitarised zone, UN referendum for Ukraine peace plan”.https://www.reuters.com/world/indonesia-proposes-demilitarised-zone-un-referendum-ukraine-peace-plan-2023-06-03/
Bloomberg, 2023. “Indonesia Defends Plan for Ukraine as Kyiv Rejects Its Ideas”. https://www.reuters.com/world/indonesia-proposes-demilitarised-zone-un-referendum-ukraine-peace-plan-2023-06-03/
The Jakarta Post, 2023. “Ukraine dismisses ‘strange’ Indonesian peace plan” https://www.thejakartapost.com/world/2023/06/04/ukraine-dismisses-strange-indonesian-peace-plan.html.
Patroli Udara Tiongkok-Rusia di Laut Jepang dan Tiongkok Timur Mengancam Sekutu AS di Asia Timur
— Bima Putra Nur Firdaus
Tiongkok dan Rusia kembali melaksanakan patroli udara bersama di atas Laut Jepang dan Laut Tiongkok Timur (06/07), yang merupakan patroli keenam sejak tahun 2019. Kementerian Pertahanan Tiongkok menyatakan bahwa patroli ini merupakan bagian dari rencana kerja sama tahunan antara kedua negara. Akibat dari patroli ini, Korea Selatan dan Jepang menanggapinya dengan mengirimkan jet tempur mereka. Meskipun Tiongkok menyatakan bahwa penerbangan tersebut tidak ditujukan kepada pihak ketiga, Jepang tetap merasa khawatir. Pelanggaran berulang kali oleh Tiongkok terlihat seperti perilaku yang pasif-agresif. Selain itu, Rusia memandang Jepang sebagai “musuh” karena kedekatanya dengan AS. Dalam dokumen keamanan terbaru Jepang, kerja sama militer Rusia-Tiongkok di Asia dianggap “masalah keamanan yang serius”
Meningkatnya agresivitas Tiongkok dan Rusia di kawasan ini sejalan dengan meningkatnya kehadiran militer AS dan sekutunya (Korea selatan dan Jepang). Wang Wenbin, juru bicara Kementrian Luar Negeri Tiongkok, menyalahkan AS atas tindakan provokatifnya “AS bersikeras melakukan pengintaian dan memamerkan kekuatannya di dekat teritori Tiongkok bukanlah untuk menjaga kebebasan navigasi, tetapi mempromosikan hegemoni navigasi dan merupakan provokasi militer yang terang-terangan”. Dalam kondisi ini Kedua pihak merasa terancam dengan kehadiran pihak lain. Hal ini menciptakan dilema keamanan di mana keduanya merasa perlu untuk menunjukkan kekuatan mereka.
Referensi
Reuters. (2023, 7 June). China, Russia launch joint air patrol, alarms South Korea,
Retrieved June 17 2023 from https://www.reuters.com/world/china-russia-launch-joint-air-patrol-amid-asia-pacific-tensions-2023-06-06/
CNA. (2023, 25 May). Japan scrambles jets after Russian planes seen off its coasts,
Retrieved June 17 2023 from https://www.channelnewsasia.com/asia/japan-fighter-jets-russian-planes-pacific-ocean-sea-3514816
PM Belanda Resmi Mengakui Tanggal 17 Agustus sebagai Hari Kemerdekaan Republik Indonesia: Langkah Kecil ke Arah yang Lebih Baik
— Yajna Paramitha Amanda Devi
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berbicara di Parlemen Den Haag pada hari Rabu silam dengan menyatakan bahwa Belanda mengakui secara sepenuhnya dan tanpa syarat tanggal 17 Agustus 1945, kami melihat pernyataan itu sebagai fakta sejarah. Dengan begitu, Belanda berencana untuk mengatur ulang seluruh dokumen dan studi yang terkait dengan perubahan tanggal resmi kemerdekaan Indonesia.
Pengakuan resmi tersebut disebabkan oleh adanya tekanan dari beberapa anggota parlemen di masa pemerintahan Perdana Menteri Mark Rutte untuk membenahi pernyataan di dalam laporan penelitian, salah satunya Netherlands Institute for War Documentation (NIOD). Di dalam laporan tertulis bahwa Belanda tidak mengakui bahwa ia telah melakukan kejahatan perang pada Indonesia, melainkan “kekerasan struktural dan berlebihan” yang tidak cukup untuk menjustifikasi tindakan Belanda selama dekolonisasi. Selain itu, Belanda dikatakan masih bertanggung jawab atas sekitar 900 keluarga yang terdampak oleh kejahatan perang tersebut.
Di sisi lain, terdapat polemik yang dihadapi oleh Indonesia dalam menanggapi pengakuan resmi tersebut. Hal ini dikarenakan pengakuan Belanda masih belum dilakukan secara yuridis mengingat Belanda menolak untuk mengakui atas tindakan kejahatan perangnya terhadap Indonesia. Meskipun Presiden Indonesia Joko Widodo mengapresiasi pengakuan resmi tersebut, Indonesia dianjurkan untuk tetap berhati-hati dalam merespons mengingat korban sipil jatuh dari kedua belah pihak sehingga Indonesia pun memiliki probabilitas untuk menerima konsekuensi hukum.
Referensi
BBC. (2023, June 16). Belanda akui kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, apa artinya pengakuan itu? BBC. Retrieved June 17, 2023, from https://www.bbc.com/indonesia/dunia-65911860
CNN. (2023, June 15). Kenapa Baru Sekarang PM Belanda Akui Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945? Retrieved June 17, 2023, from https://www.cnnindonesia.com/internasional/20230615185531-134-962475/kenapa-baru-sekarang-pm-belanda-akui-kemerdekaan-ri-17-agustus-1945
Tempo. (2023, June 15). Dutch PM Recognizes Indonesia’s 1945 Independence Date — ASEAN En.tempo.co. Retrieved June 17, 2023, from https://en.tempo.co/read/1737541/dutch-pm-recognizes-indonesias-1945-independence-date
Thailand Ingin Ajak Junta Militer Myanmar di Forum ASEAN: Awal dari Langkah Perdamaian?
— Irfan Ahmad Yasin
Pemerintahan sementara Thailand melalui Menteri Luar Negeri, Don Pramudwinai, mengusulkan agar sepenuhnya melibatkan kembali penguasa militer Myanmar ke pertemuan informal pada Minggu untuk membahas rencana perdamaian. Ajakan tersebut tercantum dalam surat tertanggal 14 Juni yang dikirimkan oleh Pramudwinai pada negara-negara anggota ASEAN.
Sebelumnya, ASEAN telah melarang jenderal junta militer Myanmar dari menghadiri pertemuan tingkat tinggi setelah melanggar kesepakatan “konsensus 5 poin”. Pakar HAM dan PBB menyebut militer telah berbuat kekerasan yang meluas di Myanmar. Kekerasan di Myanmar mulai marak terjadi setelah kudeta, militer Myanmar menghabisi gerakan pemberontakan prodemokrasi yang merespons kekerasan tersebut.
Ketua ASEAN Indonesia sendiri menolak hadir dalam pertemuan tersebut. Surat dari Don tidak secara terang-terangan menyebut menteri luar negeri dari junta Myanmar. Akan tetapi, menggunakan diksi menteri Myanmar telah diundang.
Dalam surat tertulis bahwa usulan pertemuan tersebut adalah sebagai “bagian dari langkah awal” dari proses perdamaian. Dikutip pula di dalamnya tentang pertemuan KTT ASEAN bulan lalu di Indonesia yang mana negara anggota menyatakan secara tegas bahwa ASEAN harus sepenuhnya terlibat kembali dengan Myanmar pada tingkat kepemimpinan.
Menurut Don dalam surat itu, beberapa anggota mendukung seruan tersebut dan sebagian juga bersedia mempertimbangkan. Tidak ada pendapat kontra secara eksplisit.
Referensi
Tempo. (17 Juni 2023). Thailand Dikabarkan Berusaha Libatkan Junta Myanmar dalam Pertemuan ASEAN. Diakses pada 18 Juni 2023, dari https://dunia.tempo.co/read/1738165/thailand-dikabarkan-berusaha-libatkan-junta-myanmar-dalam-pertemuan-asean