[News Article] Turki Menjadi Negara NATO Pertama yang Akan Bergabung ke SCO dan BRICS?
Nadif Putra — FPCI Chapter Universitas Airlangga
Pertemuan negara-negara Asia Tengah yang tergabung dalam organisasi Shanghai Cooperation Organization (SCO) diadakan di Samarkand, Uzbekistan pada hari Kamis hingga Jumat (15–16/9). Pertemuan ini tidak hanya dihadiri oleh negara-negara yang tergabung ke dalam anggotanya, tapi juga beberapa negara-negara di sekitar kawasan seperti Turki, Azerbaijan, Belarus dan Iran untuk membahas tentang situasi ekonomi dan keamanan kawasan, terutama tentang sanksi-sanksi dari Barat yang menghantui negara-negara anggota SCO.
SCO merupakan organisasi ekonomi yang didirikan pada 15 Juni 2001 oleh negara-negara yang kemudian bertajuk Shanghai Five seperti Tiongkok, Rusia, Kazakhstan, Kirgistan dan Tajikistan. Kemudian, pada tahun 2017, anggota SCO diekspansikan ke negara Asia Selatan seperti Pakistan dan India. Organisasi ini merupakan salah satu organisasi kerjasama internasional terbesar di dunia selain G7 dan G20, dengan negara-negara yang tergabung ke dalam anggota SCO ini menyumbang kurang lebih 30% GDP dan 40% populasi dunia.
Turki, sebagai salah satu negara yang juga tergabung ke organisasi pertahanan NATO akan menjadi negara NATO pertama yang akan bergabung ke dalam organisasi blok timur ini. Hal ini disampaikan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan setelah bertemu dengan dua pemimpin utama dari anggota SCO, yakni Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin. “Hubungan kita dengan negara-negara ini akan dipindahkan ke posisi yang jauh berbeda dengan langkah ini” ucap mantan perdana menteri Turki itu.
Tidak hanya ingin bergabung dengan SCO, Turki juga ingin merambah kepada BRICS. Sebelumnya pada KTT BRICS ke-14 pada bulan Juni lalu, sempat diwacanakan bahwasanya Turki beserta Arab Saudi dan Mesir akan bergabung ke BRICS yang merupakan perkumpulan negara-negara emerging economy (Sinem Cengiz, 2022). Saat ini, komposisi keanggotaan BRICS terdiri dari dari Brazil, Rusia, India, Tiongkok dan Afrika Selatan. Bergabungnya ketiga negara tersebut kemudian berpotensi merubah dinamika geopolitik dunia, mengingat BRICS disebut sebagai salah satu forum yang berbasis global South yang menegaskan kerja sama Selatan-Selatan serta mekanisme donor yang dianggap sebagai alternatif dari model tradisional Barat.
Referensi
Arab News, 2022. “Building BRICS: Why are Saudi Arabia, Egypt and Turkey considering joining the group?” [Daring]. Dalam https://www.arabnews.com/node/2127586 [diakses 4 Oktober 2022]
Bloomberg, 2022. “Turkey Seeks to Be First NATO Member to Join China-Led SCO” [Daring]. Dalam https://www.bloomberg.com/news/articles/2022-09-17/turkey-seeks-china-led-bloc-membership-in-threat-to-nato-allies [diakses 4 Oktober 2022]
France 24, 2022. “Iran looks east after China-led bloc OKs entry” [Daring]. Dalam https://www.france24.com/en/live-news/20210918-iran-looks-east-after-china-led-bloc-oks-entry [diakses 4 Oktober 2022]
Reuters, 2022. “Turkey’s Erdogan targets joining Shanghai Cooperation Organisation, media reports say” [Daring]. Dalam https://www.reuters.com/world/middle-east/turkeys-erdogan-targets-joining-shanghai-cooperation-organisation-media-2022-09-17/ [diakses 4 Oktober 2022]