[News Article] Transformasi Kebijakan, Konflik Rusia, dan Babak Baru Intervensi Amerika Serikat terhadap Venezuela
Muhammad Raka Hadiyan — FPCI Chapter Universitas Airlangga
Tidak ada kisah hubungan yang lebih eksploitatif dibanding Amerika Serikat dan negara-negara Amerika Latin. Selama beberapa dekade, keinginan Amerika Serikat untuk merangkul negara-negara Amerika Latin justru berubah menjadi hubungan yang penuh kebencian dikarenakan banyaknya kebijakan yang bersifat interventif. Puncaknya terjadi di Venezuela, ketika Amerika Serikat memberikan sanksi ekonomi terhadap pemerintahan Nicolás Maduro yang mengakibatkan negara tersebut jatuh ke dalam jurang krisis ekonomi terparah di era modern. Di sisi lain, tindakan Amerika Serikat tersebut justru memicu timbulnya nuansa politik sayap-kiri dan gerakan anti-westernisasi di Amerika Latin.
Kendati demikian, pemerintahan Amerika Serikat melalui Joe Biden tetap menunjukkan keinginannya untuk merangkul negara-negara Amerika Latin. Setelah hampir satu dekade, Amerika Serikat dan sekutunya menunjukkan bahwa mereka “turut prihatin” dengan krisis yang terjadi di Venezuela melalui sebuah joint-statement. Keinginan untuk menjalin hubungan baik juga ditunjukkan dengan berbagai fenomena baru, salah satunya relaksasi terhadap sanksi ekonomi Venezuela dalam bidang ekspor minyak mentah. Baru-baru ini, dua perusahaan minyak Eropa diperbolehkan untuk mengimpor minyak Venezuela, serta dipercaya bahwa lebih banyak perusahaan akan mendapat izin yang sama.
Hal tersebut merupakan sebuah fenomena yang penuh akan tanda tanya, mengingat prosesnya yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Melalui joint-statement yang disebutkan sebelumnya pada penulisan ini, diketahui bahwa Amerika Serikat dan sekutunya hanya berfokus pada “democratic process” di Venezuela dan sama sekali tidak menyebutkan kemungkinan mengenai relaksasi terhadap sanksi ekonomi yang sudah diberlakukan sejak lama. Akan tetapi, fenomena tersebut akan dapat dipahami apabila menghubungkan ketergantungan negara-negara Eropa terhadap suplai minyak baru dikarenakan berkurangnya pasokan minyak Rusia sejak pecahnya konflik bulan Februari lalu.
Pada akhirnya, terdapat ambiguitas kepentingan dalam perubahan kebijakan Biden baru-baru ini terhadap Venezuela: apakah memang berdasar pada keinginan merangkul kembali Venezuela atau justru sebuah keterpaksaan karena adanya ketergantungan terhadap sumber daya. Dengan demikian, belum ada jaminan bahwa hubungan antara Amerika Serikat, sekutunya, dan Venezuela akan dibangun dengan baik mulai saat ini dan kedepannya. Dari perspektif Venezuela sendiri, sebagaimana yang dikatakan oleh Wakil Presiden Delcy Rodríguez, prioritasnya saat ini tidak terletak pada hubungan internasional ataupun identitas politik, melainkan pada keinginan untuk kembali memulihkan ekonomi masyarakat.
Referensi
Blankley, Bethany, 2022. “Rubio calls out Biden on foreign dependance on oil” [Daring]. Diakses melalui https://www.thecentersquare.com/florida/rubio-calls-out-biden-on-foreign-dependance-on-oil/article_7965ebea-009c-11ed-a992-d75fc2f8c06f.html [diakses pada 11 Juli 2022].
Kern, Michael, 2022. “U.S. Funds Set Sights On Venezuela Oil Investment” [Daring]. Diakses melalui https://oilprice.com/Energy/Energy-General/US-Funds-Set-Sights-On-Venezuela-Oil-Investment.html [diakses pada 11 Juli 2022].
Parraga, Marianna, 2022. “Venezuelan oil exports to Europe set to resume after two years” [Daring]. Diakses melalui https://www.reuters.com/business/energy/venezuelan-oil-cargo-eni-departing-supertanker-load-next-document-sources-2022-06-17/ [diakses pada 11 Juli 2022].
Rosales, Antulio, dan Maryhen Jiménez, 2021. “Venezuela: Autocratic Consolidation and Splintered Economic Liberalization”, Revista de ciencia política, 41(2).
Roggeband, Conny, 2021. “The Return of the State and the Pink Tide in Latin America: Implications for the Capacity and Democratic Quality of Gender Equality Agencies”, Revista SAAP, 15(2).
U.S. — EU — Canada: Joint Statement on Venezuela, 2021. Washington, D.C.: Office of the Spokesperson.
Zerpa, Fabiola, dan Kevin Crowley, 2022. “Chevron Looks to Revamp Venezuela Oil Pact in Bid to Lift Output” [Daring]. Diakses melalui https://www.bloomberg.com/ news/articles/2022–07–06/chevron-looks-to-revamp-venezuela-oil-pact-in-bid-to-lift-output [diakses pada 11 Juli 2022].