[News Article] Menjelang Musim Dingin, Jerman-Perancis Perkuat Hubungan Bilateral Demi Menghadapi Krisis Energi
Bahraini Dinar Asyifak — LPM Mercusuar Universitas Airlangga
Berawal dari invasi Rusia terhadap Ukraina, Eropa kini menghadapi kekhawatiran krisis energi menjelang musim dingin. Rusia yang memutus pasokan gas alam murah andalan benua Eropa menyebabkan lonjakan harga energi akibat keterbatasan persediaan. Hal tersebut tentu menjadi momok masalah yang besar bagi masyarakat dan pemerintah negara-negara Eropa saat ini. Akibatnya mereka harus memutar otak dan saling bahu-membahu untuk menemukan berbagai jalan alternatif agar dapat keluar dari permasalahan ini.
Salah satu kerja sama yang dilakukan antar negara Uni Eropa misalnya Prancis dan Jerman adalah dengan menyepakati solidaritas energi dari menjelang hingga selama musim dingin berlangsung. Pernyataan ini telah diafirmasi oleh Emmanuel Macron, Presiden Perancis sejak bulan September lalu. Memang pemutusan keran gas dari Rusia tidak memberikan pengaruh yang terlalu signifikan bagi Perancis karena sebagian besar kebutuhan energi Perancis berasal dari pasokan gas alam cair dari Norwegia. Namun, kerja sama ini tetap menguntungkan kedua negara, pasalnya terdapat total 25 dari 56 reaktor nuklir di Perancis tutup karena masalah maintenance, korosi, dan beberapa kasus lainnya. Sehingga nantinya, Perancis akan membantu Jerman dengan pasokan gas, sedangkan Jerman siap menyediakan banyak listrik untuk memasok Prancis selama masa konsumsi puncak.
Proses penyaluran gas alam sesuai kesepakatan oleh dua negara tersebut untuk pertama kalinya telah terlaksana pada 13 Oktober lalu. GRTgaz, operator sistem transmisi gas alam Perancis menyatakan pipa gas yang menghubungkan kedua negara di desa perbatasan Perancis, Obergailbach mulai menyalurkan kapasitas awal 31 GWh (DW, 2022). Lebih lanjut, penyaluran kapasitas total tersebut ditotal mencapai sekitar 100 GWh per hari (Beaupuy, 2022). Penyaluran tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi ancaman kelangkaan energi yang mengancam baik Perancis dan juga Jerman.
Hingga saat ini, fasilitas penyimpanan gas Jerman telah mencapai angka 95%. Namun, hal tersebut tak mengendorkan para pejabat untuk terus menghimbau warga agar tetap menghemat energi selama musim dingin berlangsung. Tak hanya itu, di tengah kompetisi penemuan formulasi pasokan energi alternatif, berbagai rencana darurat, seperti pemadaman bergilir dan pembatasan penggunaan energi juga terus dicanangkan di berbagai negara Uni Eropa. Meskipun demikian, kedua negara optimis bahwasanya penghentian suplai energi dari Rusia tidak berdampak secara signifikan.
Referensi
Beaupuy, Francois De, 2022. “France Starts Sending Gas Directly to Ease Crunch” [daring]. Tersedia di https://www.bloomberg.com/news/articles/2022-10-13/france-starts-sending-gas-directly-to-germany-to-ease-crunch.
DW, 2022. “France Starts Sending Natural Gas Directly to Germany” [daring]. Tersedia di https://www.dw.com/en/france-starts-sending-natural-gas-directly-to-germany/a-63425604.