[News Article] Kunjungan Pelosi ke Taiwan: Berakhirnya Ambiguitas Strategis?

FPCI Airlangga
3 min readAug 17, 2022

--

Di tengah meningkatnya tensi di Selat Taiwan, Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi tiba di Taipei pada 2 Agustus 2022. Pelosi bersama delegasi lainnya tiba dengan pesawat transport Angkatan Laut AS di Bandara Songshan pada malam hari. Pelosi menjadi pejabat politik tertinggi AS yang pernah berkunjung Taiwan sejak 1997. Kunjungan ini merupakan bagian dari tur Asia Pelosi yang mencakup Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Jepang. Meskipun Presiden Biden tidak mendukung secara eksplisit karena masih mempertimbangkan pandangan kelompok militer, kunjungan ini dapat menunjukan komitmen AS sebagai penjaga demokrasi dan HAM di Asia.

Hubungan AS-Taiwan diatur dalam Undang-Undang Hubungan Taiwan 1979 yang mewajibkan AS untuk menyediakan kerangka hubungan ekonomi dan diplomatik berdasarkan nilai dan kepentingan bersama seperti demokrasi dan HAM. Meskipun tidak menyebutkan secara spesifik kewajiban AS untuk melindungi Taiwan, Undang-undang tersebut mewajibkan AS untuk menyediakan kapasitas militer yang cukup bagi Taiwan serta menjaga kapasitas AS dalam melawan segala tindakan yang membahayakan keamanan Taiwan. Undang-undang ini juga menjadi cikal bakal kebijakan ‘ambiguitas strategis’ yang diadopsi AS hingga saat ini. Kebijakan tersebut merujuk pada ambiguitas komitmen AS dalam melindungi Taiwan untuk menjaga status quo, yaitu mencegah deklarasi kemerdekaan Taiwan secara unilateral serta mencegah invasi Taiwan oleh Tiongkok.

Namun, semakin memanasnya tensi di Selat Taiwan akibat meningkatnya pengaruh dan agresivitas Tiongkok di kawasan menimbulkan pertanyaan mengenai relevansi kebijakan ambiguitas strategis AS. Klein (2022) berpendapat bahwa kebijakan ambiguitas strategis AS hanya bisa berjalan jika Tiongkok melihat dirinya lebih lemah daripada AS. Mastro (2022) juga berpendapat bahwa militerisasi pesat Tiongkok dapat meningkat ke tingkat dimana kemenangan AS di Taiwan menjadi tidak pasti. Oleh karena itu, kebijakan ambiguitas strategis akan bersifat self-defeating dalam jangka panjang. Berakhirnya ambiguitas AS bukan berarti mendukung kemerdekaan Taiwan ataupun memusuhi Tiongkok, melainkan memberikan ‘garis merah’ yang jelas bagi AS agar Tiongkok tidak melakukan tindakan agresi berlebihan berdasarkan perhitungan yang salah. Hal inilah yang ditekankan Pelosi dalam kunjunganya ke Taiwan. Dalam op-ed-nya yang diterbitkan oleh Washington Post, Pelosi menegaskan kembali komitmen AS untuk melindungi demokrasi Taiwan, mengecam tindakan agresif Tiongkok terhadap Taiwan, serta menyorot pelanggaran HAM Tiongkok.

Referensi

Klein, Brian P., 2022. “Pelosi’s Taiwan Trip Will End an Era of Ambiguity”. Barron’s [Daring]. Tersedia di https://www.barrons.com/articles/pelosis-taiwan-trip-will-end-an-era-of-ambiguity-51659390019 [Diakses pada 8 Agustus 2022].

Lee, Yimou & Sarah Wu, 2022. “Pelosi arrives in Taiwan vowing U.S. commitment; China enraged”. Reuters [Daring]. Tersedia di https://www.reuters.com/world/asia-pacific/pelosi-expected-arrive-taiwan-tuesday-sources-say-2022-08-02/ [Diakses pada 8 Agustus 2022].

Pelosi, Nancy, 2022. “Why I’m leading a congressional delegation to Taiwan”. Washington Post [Daring]. Tersedia di https://www.washingtonpost.com/opinions/2022/08/02/nancy-pelosi-taiwan-visit-op-ed/ [Diakses pada 8 Agustus 2022].

Perlez, Jane, 2022. “Why Pelosi’s Taiwan Visit Is Raising U.S.-China Tensions”. Washington Post [Daring]. Tersedia di https://www.nytimes.com/2022/07/29/world/asia/china-taiwan-pelosi-explained.html [Diakses pada 8 Agustus 2022].

The Economist, 2022. “What is America’s policy of “strategic ambiguity” over Taiwan?”. The Economist [Daring]. Tersedia di https://www.economist.com/the-economist-explains/2022/05/23/what-is-americas-policy-of-strategic-ambiguity-over-taiwan [Diakses pada 8 Agustus 2022].

Zengerle, P. & M. Martina, 2022. “Taiwan visit caps Nancy Pelosi’s long history of confronting Beijing”. Reuters [Daring]. Tersedia di https://www.reuters.com/world/taiwan-visit-caps-nancy-pelosis-long-history-confronting-beijing-2022-08-02/ [Diakses pada 8 Agustus 2022].

--

--

FPCI Airlangga
FPCI Airlangga

Written by FPCI Airlangga

FPCI Chapter Universitas Airlangga is a non-profit and political free organization focusing youth movement on foreign policy and international relation matters.

No responses yet