[News Article] FIFA dan Tragedi Kanjuruhan

FPCI Airlangga
3 min readNov 3, 2022

--

Mizanul Amal — FPCI Universitas Airlangga

Pada 1 Oktober 2022, merebaknya kerusuhan pasca pertandingan Sepak Bola Liga 1 antara Persebaya vs Arema FC di Stadion Kanjruhan Malang menjadi salah satu momen bencana tergelap dalam sejarah sepak bola dunia, yakni dengan jumlah korban sebanyak lebih dari 700 orang, dengan rincian 134 orang meninggal (dengan update saat ini) dan sisanya mengalami luka berat/sedang

Berdasarkan laporan dari beberapa berita, kronologi bencana ini adalah adanya kekecewaan yang besar dari supporter Aremania atas kekalahan Arema dari Persebaya sehingga beberapa supporter terjun ke lapangan untuk menemui dan bahkan terdapat beberapa yang menyerang para pemain arema FC. Kejadian ini kemudian direspons oleh aparat kepolisian hingga beberapa kali terjadi bentrokan antara kepolisian dengan supporter. Salah satu faktor yang diyakini menjadi momen gelap yang menewaskan banyak orang adalah ketika polisi melihat semakin kacaunya situasi sehingga mendorong untuk mulai menembakkan gas air mata. Kejadian tersebut mengakibatkan semua supporter panik dan berusaha melarikan diri dari stadion. Akan tetapi, tidak semua gerbang dibuka sehingga banyak dari supporter justru terjebak. Selama keadaan ini, beberapa supporter mulai meninggal satu persatu, menderita asfiksia (kondisi saat tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen), sementara lainnya juga mengalami patah tulang, hingga trauma.

Berdasarkan dari kronologi tersebut, satu yang dapat diperhatikan adalah terkait penggunaan gas air mata yang dilontarkan polisi. Berdasarkan regulasi dari FIFA Stadium Safety and Security Regulations pasal 19 huruf b tertulis jelas bahwa aparat penegak yang berada dilapangan dilarang menggunakan dan bahkan membawa “senjata api” dan “gas pengendali massa”. Artinya, aparat kepolisian Indoensia telah melanggar aturan prosedural dari FIFA. Presiden FIFA, Gianni Infantino, memberikan pernyataan bahwa tragedi ini adalah “dark day for all involved” dan dunia sepak bola saat ini sedang berada “in a state of shock”. Akan tetapi, yang menjadi perhatian dunia adalah terkait respon dari FIFA sendiri yang berperan sebagai federasi sepak bola dunia.

Posisi FIFA terhadap tragedi bencana Kanjuruhan cukup menjadi polemik di kalangan masyarakat. Hal ini dapat dilihat melalui pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa “Based on the letter (from FIFA), alhamdulillah (thank God), the Indonesian football is not liable to a sanction from FIFA”. Merujuk hal ini, beberapa kalangan komunitas internasional menganggap bahwa FIFA tidak menanggapi hal serius terkait permasalahan ini dengan tidak memberikan sanksi terhadap Indonesia. Terlepas polemik perdebatan sanksi itu, kedatangan Presiden FIFA di Indonesia tetap menjadi salah satu upaya FIFA untuk mendorong Indonesia dalam mereformasi atau mentransfromasikan sistem Sepak Bola Indonesia. Presiden FIFA menyatakan bahwa “FIFA, along with the government, will set up an Indonesian football transformation team”.

Referensi

Antara Indonesian News Agency. 2022. No FIFA sanction for Indonesia over Kanjuruhan tragedy: President [Online]. Tersedia dalam https://en.antaranews.com/news/253865/no-fifa-sanction-for-indonesia-over-kanjuruhan-tragedy-president (Diakses pada 24 September 2022).

Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. 2022. Laporan TGIPF Tragedi Kanjuruhan [Online]. Tersedia dalam https://polkam.go.id/laporan-tgipf-tragedi-kanjuruhan/ (Diakses pada 24 September 2022).

Kompas. 2022. Gas Air Mata Menuai Polemik, Keluarga Korban Minta Keadilan [Online]/ Tersedia dalam www.kompas.id/baca/olahraga/2022/10/02/gas-air-mata-menuai-polemik-keluarga-korban-minta-keadilan (Diakses pada 24 September 2022).

New York Post. 2022. Indonesian cops broke FIFA rules against tear gas, set off stampede that killed at least 125 [Online]. Tersedia dalam https://nypost.com/2022/10/02/indonesian-cops-broke-fifa-rules-against-tear-gas-set-off-stampede-that-killed-at-least-125/ (Diakses pada 24 September 2022).

Tempo.co. 2022. Kronologi Tragedi Kanjuruhan Malang yang Dipaparkan Kapolri [Online]. Tersedia dalam https://nasional.tempo.co/read/1642553/kronologi-tragedi-kanjuruhan-malang-yang-dipaparkan-kapolri (Diakses pada 24 September 2022).

--

--

FPCI Airlangga
FPCI Airlangga

Written by FPCI Airlangga

FPCI Chapter Universitas Airlangga is a non-profit and political free organization focusing youth movement on foreign policy and international relation matters.

No responses yet