ASEAN dan Langkah-Langkah Inovatif dalam menghadapi Ketidakpastian
Kesenjangan Pendidikan Intra-ASEAN dalam Menghadapi Tren Pasar Kerja Dinamis
-Arya Ahmad Afani
Munculnya tren transformasi digital, AI, pembangunan berkelanjutan, pekerjaan lepas, dan sebagainya memengaruhi dinamika pasar kerja yang dapat menelantarkan puluhan juta orang dari pekerjaannya. Menurut Enzmann & Moesli (2022), negara Laos, Kamboja, dan Myanmar masih tergolong kluster 3 yang dicirikan dengan rendahnya sumber daya manufaktur dan kapabilitas teknologi dalalm menghadapi Revolusi Industri Keempat. Investasi asing langsung yang berperan penting dalam pembukaan lapangan kerja dan kualitas SDM juga masih berpusat di Singapura, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia (ASEANStats, 2022). Hal ini tentu memengaruhi kualitas pendidikan dan resiliensi masyarakat ASEAN dalam menghadapi tren pasar kerja dinamis.[a]
ASEAN Declaration on Human Resources Development for the Changing World of Work and Its Roadmap 2021 merupakan strategi ASEAN untuk menavigasi perubahan tren kerja. Strategi tersebut berfokus pada enam langkah penting, yaitu pembentukkan badan pelaksana, kerja sama, pembangunan kapasitas, mobilisasi sumber daya, komunikasi, pengawasan dan evaluasi.[b]
Di beberapa negara ASEAN seperti Laos dan Myanmar, infrastruktur dan pendidikan digital masih jauh tertinggal (UNICEF, 2021). Selain itu, kemiskinan, instabilitas politik, dan minimnya infrastruktur menjadi kendala pengimplementasian strtegi ini. Masalah pendidikan dan pekerjaan merupakan masalah kompleks yang terkait dengan masalah-masalah lain yang lebih mendasar sehingga perlu pendekatan sistematis dan komprehensif dalam mengatasinya.[c]
Referensi
ASEAN, ASEAN Declaration on Human Resources Development for the Changing World of Work and Its Roadmap 2021 (2021). Jakarta; ASEAN.
ASEANStates. (2022). Flows of inward foreign direct investment (FDI) to ASEAN countries (in million US$): ASEANSTATSDATAPORTAL. Flows of Inward Foreign Direct Investment (FDI) to ASEAN Countries (in million US$) | ASEANStatsDataPortal. https://data.aseanstats.org/indicator/FDI.AMS.TOT.INF
Enzmann, P., & Moesli, M. (2022). Seizing opportunities: ASEAN country cluster readiness in light of the Fourth Industrial Revolution. Asia and the Global Economy, 2(1), 100021. https://doi.org/10.1016/j.aglobe.2021.100021
UNICEF. (2021). (rep.). Digital Literacy on Education Systems across ASEAN. Bangkok, Thailand: UNICEF East Asia and Pacific Regional Office.
Transformasi ASEAN menuju dunia yang lebih Hijau: Tantangan dan Prospek dalam Menghadapi Perubahan Iklim
-Bima Putra Nur Firdaus
ASEAN State of Climate Change (2021) menyoroti tantangan baru dalam menghadapi perubahan iklim di kawasan ASEAN yang belum pernah terjadi sebelumnya. Laporan tersebut mencatat bahwa emisi gas rumah kaca di wilayah ASEAN terus meningkat seiring dengan pertumbuhan industri berbasis energi fosil dan perubahan penggunaan lahan yang mengakibatkan kerugian hutan tropis dan lahan gambut yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Pertumbuhan ini telah mengakibatkan dampak perubahan iklim yang semakin parah dan biaya yang semakin tinggi dari waktu ke waktu.
Mengatasi hal ini, ASEAN telah melakukan beberapa langkah untuk mendorong green economy di kawasan ini, Seperti ASEAN Green Initiative yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama dalam pengelolaan lingkungan dan sumber daya alam, ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint 2025 yang menggarisbawahi pentingnya pembangunan berkelanjutan dan inklusif, dan ASEAN Centre for Energy yang berfokus pada pengembangan energi bersih dan terbarukan.
Namun, ada beberapa kendala dalam menerapkan green economy di Asia Tenggara. Beberapa tantangan tersebut mencakup Keterbatasan Infrastruktur, Ketergantungan pada Sumber Energi Fosil, Kurangnya Kesadaran, dan Kendala Keuangan (Genevieve, Et al., 2021). Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan memanfaatkan teknologi yang mendorong inovasi dan efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya.
Refrensi:
ASEAN Secretariat. (2021). ASEAN State of Climate Change Report Current status and outlook of the ASEAN region Toward the ASEAN climate vision 2050. Jakarta; ASEAN
Lim, Genevieve, Et al,. (2021). Implementing a Green Recovery in Southeast Asia (2021). Retrieved from https://dx.doi.org/10.22617/BRF210099-2
Upaya Penguatan Food Security ASEAN
– Irfan Ahmad Yasin
Adalah kontradiksi ketika sebagian besar negara anggota ASEAN mempunyai lahan pertanian yang luas serta termasuk sumber pangan dunia, tetapi justru Singapura yang menempati posisi pertama dalam ketahanan pangan di Asia Tenggara menurut GFSI Food Security Index. Selanjutnya disusul berurutan oleh Malaysia, Vietnam, dan Indonesia. empat indikator penilaian yang digunakan dalam penilaian antara lain, keterjangkauan harga pangan, ketersediaan pasokan, kualitas dan keamanan gizi, dan keberlanjutan dan adaptasi.
April lalu Indonesia sebagai ketua ASEAN tahun ini mengadakan konferensi membahas Strengthening Food Integration. Konferensi ini ditujukan untuk menyusun rekomendasi kebijakan dari para stakeholder ASEAN. Diharapkan kolaborasi ASEAN dengan berbagai stakeholder melalui mekanisme penguatan ketahanan pangan dan cara-cara lain yang mendukungnya bisa memastikan ketahanan pangan dalam menghadapi krisis pangan regional. Dua elemen utama yang disepakati adalah mengenai upaya membangun respons cepat dalam masa krisis dan penguatan ketahanan sistem pangan dan agrikultur yang berkelanjutan.
Ironi yang terjadi di Indonesia, tanahnya yang subur masih mengimpor beberapa komoditas pangan. Faktor yang melatarbelakangi, misalnya, perubahan lahan pertanian menjadi permukiman dan laju pertumbuhan penduduk yang mendahului jumlah komoditas pangan. Pemerintah Indonesia sendiri mengupayakan langkah-langkah antisipasi dengan menyusun Atlas Ketahanan dan Kerentanan Pangan (FSVA) dinaungi oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian.
Referensi:
ASEAN2023.id. (2023). Food Security: An ASEAN’s Priority. Jakarta, Indonesia: Kementerian Kominfo.
Kemlu RI. (2023). ASEAN Berhasil Konsolidasikan Elemen Penting Deklarasi Ketahanan Pangan. Jakarta, Indonesia: Kementerian Luar Negeri RI.
Menuju Masa Depan: Upaya ASEAN dalam Meningkatkan Literasi Digital melalui ASEAN Digital Literacy Programme
–Muhammad Farhan Pratomo
Perubahan besar dan disrupsi yang terjadi saat ini berkaitan erat dengan isu-isu digital; seperti Artificial Intelligence, transformasi digital, menjamurnya startup-startup baru berskala besar hingga disinformasi dan literasi media. Dalam hal ini, masyarakat regional ASEAN menjadi salah satu wilayah dengan pertumbuhan ekonomi digital paling pesat, dan secara tidak langsung menjadikan ASEAN sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi (World Economic Forum, 2020). Salah satu faktor utama adalah pertumbuhan pesat pengguna media sosial di kawasan Asia Tenggara (World Economic Forum, 2022). Hal ini, menempatkan posisi masyarakat ASEAN pada fragile nature of digitized world dan meningkatnya urgensi literasi digital.
Hal ini telah menyebabkan ASEAN dan pihak terkait untuk menyusun kembali kebijakannya. ASEAN Digital Literacy Programme sendiri merupakan program ASEAN yang memusatkan peran NGO, masyarakat dan pihak ketiga lainnya dalam kampanye melawan misinformasi dan disinformasi (ASEAN Foundation 2022). Lebih lanjut, ASEAN Foundation bekerjasama dengan Google.org menginisasi pembentukan ASEAN Youth Advisory Group untuk memastikan dampak ASEAN DLP mampu merambah ke lapisan masyarakat di tingkat mendasar.
Meskipun begitu, permasalahan seperti kesenjangan infrastruktur, perbedaan bahasa, perbedaan generasi, hingga keamanan data digital menjadi kendala tersendiri pada implementasi program ini. Masalah kesenjangan infrastruktur dan keamanan data, memerlukan peran kolaboratif pemerintah, pihak swasta dan masyarakat sipil dalam mendorong komunitas digital regional yang inklusif dan berdaya.
Referensi:
ASEAN Foundation. (2022). ASEAN Digital Literacy Programme. Retrieved from https://www.aseanfoundation.org/asean_digital_literacy_programme
The ASEAN Magazine. (2023). Fighting disinformation and misinformation: Digital literacy for the young and marginalised. Retrieved from https://theaseanmagazine.asean.org/article/fighting-disinformation-and-misinformation-digital-literacy-for-the-young-and-marginalised/
World Economic Forum. (2022). ASEAN Digital Generation Report: Digital Financial Inclusion. Retrieved from https://www.weforum.org/reports/asean-digital-generation-report-digital-financial-inclusion
Urgensi One Health Initiative bagi ASEAN
-Yajna Paramitha Amanda Devi
Para pemimpin ASEAN mendeklarasikan One Health Initiative pada konferensi tingkat tinggi ke-42 di Labuan Bajo, Indonesia, pada 10–11 Mei 2023. Deklarasi tersebut dilaksanakan untuk menghadapi tantangan kesehatan dimana terdapat penyakit lintas batas, seperti pandemi virus, yang dapat memberikan dampak kepada manusia secara multidimensional. Negara-negara di kawasan ASEAN pun memiliki potensi untuk terkena wabah penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat tersebar dari hewan ke manusia, seperti yang terjadi pada virus seperti H5N1 dan SARS. Selain itu, ASEAN pun memperhatikan ancaman lainnya seperti antimicrobial resistance (AMR) dimana mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur, dan parasit tidak lagi mampu secara efektif dalam mengendalikan atau mengobati infeksi, serta perubahan iklim yang dapat mengancam kehidupan segala jenis makhluk hidup.
Kerangka One Health memuat komitmen terhadap pengutamaan pelayanan kesehatan terhadap manusia, hewan, tanaman, dan lingkungan, termasuk patogen pemicu wabah penyakit dan pandemi dengan meliputi ilmu pengetahuan, kedokteran, dan teknologi. Selain itu, negara anggota ASEAN juga berkomitmen untuk menyediakan panduan terhadap investasi aktivitas pengembangan, pencegahan, persiapan, dan respons terhadap situasi kesehatan. Namun, masih terdapat kendala untuk menyelaraskan pemahaman antara penyusun kebijakan yang menjadikan adanya persinggungan di antara kebijakan-kebijakan. Dengan begitu, dibentuklah One Health Joint Plan of Action (OH-JPA) tahun 2022–2026 yang menjadi pusat panduan untuk menyusun kebijakan di tingkat global, regional, dan negara.
Referensi
ASEAN. (2023). ASEAN Leaders’ Declaration on One Health Initiative. ASEAN. Retrieved September 1, 2023, from https://asean.org/asean-leaders-declaration-on-one-health-initiative/
Kompas. (2023). Anggota ASEAN Sepakati Kerja Sama Kesehatan Lewat “One Health Initiative”. KOMPAS. Retrieved September 1, 2023, from https://nasional.kompas.com/read/2023/05/11/15204341/anggota-asean-sepakati-kerja-sama-kesehatan-lewat-one-health-initiative
Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. (2023). Dari G20 hingga KTT Ke-42 ASEAN: Advokasi One Health dalam Ketahanan Kesehatan. Sekretariat Kabinet. Retrieved September 1, 2023, from https://setkab.go.id/dari-g20-hingga-ktt-ke-42-asean-advokasi-one-health-dalam-ketahanan-kesehatan/