[Artikel Berita] Peringatan International Women’s Day dan Refleksi akan Kesetaraan Gender di tengah Pandemi Covid-19.
Dhien Favian, Dzakiyah Aprillia, Ehren Dean, Reine Syifa Insyirah
Divisi Akademik — FPCI Chapter Universitas Airlangga
International Women’s Day diperingati setiap tanggal 8 Maret dan peringatan ini menjadi batu pijakan dari upaya masyarakat internasional untuk mencapai kesetaraan gender. Dalam sejarahnya, International Women’s Day dilatarbelakangi oleh demonstrasi secara masif oleh kaum wanita di AS pada tahun 1909 atas ketidakadilan yang mereka terima dan para demonstran ini menuntut pemberian hak-hak sosial dan ekonomi berupa hak pilih, upah standar, dan jam kerja yang sesuai dengan tenaga kerja pria. Seiring berjalannya waktu, PBB mulai merayakan peringatan tersebut pada tahun 1975 dan tanggal 8 Maret ditetapkan dalam Majelis Umum PBB tahun 1977 sebagai Hari Perempuan Internasional (Ramadhani, 2021).
Di Indonesia sendiri, peringatan Hari Perempuan Internasional kerap diperingati dengan berbagai hal, seperti demonstrasi, kampanye daring, dan lain sebagainya, dan peringatan tersebut disertai tuntutan maupun harapan yang disampaikan untuk mencapai kesetaraan gender di bumi khatulistiwa (Novelindo, 2021). Peringatan pada tahun ini tetap digelar oleh elemen masyarakat kendati masih dalam suasana pandemi Covid-19, dan tema yang diangkat ialah “Memilih untuk Melawan”. Tema ini diusung sebagai representasi dari perjuangan kaum wanita untuk mendapatkan keadilan sosial dan kaum wanita juga menuntut akan peningkatan peran mereka dalam masyarakat untuk mencapai kesetaraan gender di masa depan (WARTAKOTAlive.com, 2021).
Peringatan tersebut kemudian menjadi refleksi terkait sejauh mana kesetaraan gender dapat dijunjung tinggi di Indonesia, terutama saat Indonesia mengalami krisis seperti Covid-19 saat ini. Pandemi Covid-19 berdampak pada ketidaksetaraan gender antara pria dan wanita, dimana sebagian besar kasusnya terjadi di ranah privat maupun publik (Lungumbu, 2020). Salah satunya terjadi pada bidang kesehatan, yang mana wanita berada di garis depan untuk penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit namun mereka tidak mendapatkan kompensasi yang cukup atas jasanya dan ada pula yang memikul beban ganda sebagai tenaga kesehatan dan juga ibu rumah tangga (BBC Indonesia, 2021). Oleh karenanya, peringatan Hari Perempuan Internasional ini menjadi momentum untuk memperbaiki nasib kaum wanita menjadi lebih baik.
Referensi:
BBC Indonesia, 2021. “Covid-19: Beban berlipat ibu berprofesi tenaga kesehatan selama pandemi, ‘Jadi dokter, urus rumah tangga, merangkap guru’” [Daring]. Dalam: https://www.bbc.com/indonesia/majalah-56167385 [Diakses pada 17 Maret 2021].
Lungumbu, S., 2020. “Pandemi Covid-19 menambah beban bagi perempuan dan ‘bisa menghapus perjuangan 25 tahun dalam menciptakan kesetaraan gender’” [Daring]. Dalam: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55072850 [Diakses pada 17 Maret 2021].
Novelindo, A., 2021. “FOTO: Aksi Peringati Hari Perempuan Internasional di Jakarta”.[Daring} Dalam: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210308134918-22-615044/foto-aksi-peringati-hari-perempuan-internasional-di-jakarta [Diakses pada 17 Maret 2021].
Ramadhani, Y., 2021. “International Women’s Day di Google Doodle Hari Ini 8 Maret 2021” [Daring]. Dalam: https://tirto.id/international-womens-day-di-google-doodle-hari-ini-8-maret-2021-gaWa [Diakses pada 17 Maret 2021].
WARTAKOTAlive.com, 2021. “MEMILIH untuk Melawan, Tema Peringatan Hari Perempuan Internasional Senin 8 Maret 2021” [Daring]. Dalam: https://wartakota.tribunnews.com/2021/03/07/memilih-untuk-melawan-tema-peringatan-hari-perempuan-internasional-senin-8-maret-2021 [Diakses pada 17 Maret 2021].