[Artikel Berita] Transitnya Kapal Angkatan Laut Prancis di Selat Taiwan: Komitmen terhadap Keamanan Kawasan

FPCI Airlangga
2 min readOct 17, 2021

--

Himmalia Dewi Alya Rahmah — FPCI Chapter Universitas Airlangga

Kapal SIGNIT (sinyal intelijen) Angkatan Laut Prancis, Dupuy De Lôme (A759) melakukan transit di Selat Taiwan pada tanggal 14 Oktober 2021. Dalam pidatonya, Menteri Pertahanan Prancis, Florency Parly menyatakan bahwa transit yang sangat jarang dilakukan ini bertujuan untuk menegaskan kepentingan Prancis di kawasan Indo-Pasifik. Florence Parly menyatakan bahwa transit ini dimaksudkan untuk menunjukkan komitmen Prancis terhadap pematuhan hukum internasional dan prinsip mengenai kebebasan navigasi di laut serta konsistensi Prancis terhadap strategi Indo-Pasifik, khususnya merespons keberadaan AUKUS. Florence menyebutkan bahwa ancaman dan intimidasi yang dilakukan oleh Tiongkok di Selat Taiwan merupakan masalah yang ingin dihadapi oleh Prancis melalui kerja sama dengan negara-negara di kawasan (Xavasseur, 2021). Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu menanggapi dengan baik transit serta kekhawatiran Prancis terhadap situasi keamanan di kawasan. Taiwan juga akan memperkuat hubungannya dengan Prancis dan negara-negara kekuatan menengah lainnya untuk mencapai stabilitas dan tatanan internasional berbasis aturan (Lin, 2021).

Respons positif Taiwan terhadap transitnya kapal milik Prancis ini berbeda dengan sikap yang ditujukan pada pesawat Angkatan Udara Tiongkok yang berulang kali melewati zona identifikasi pertahanan udara Taiwan sejak minggu lalu (Reuters, 2021). Tindakan Tiongkok ini dianggap sebagai provokasi dan unjuk kekuatan Tiongkok. Kementerian Pertahanan Taiwan melaporkan adanya peningkatan aktivitas Angkatan Udara Tiongkok di Selat Taiwan. Oleh sebab itu, Taiwan meminta akuntabilitas pada pemerintah Tiongkok untuk menghentikan tindakannya (BBC, 2021). Presiden Tsai Ing-wen menyatakan bahwa pemerintahannya tidak akan berdiam diri jika dihadapkan dengan ancaman militer Tiongkok, namun tidak akan merespons dengan ofensif pula.

Masuknya kapal Prancis di perairan Taiwan lantas menunjukkan signifikansi Selat Taiwan terhadap keamanan kawasan Indo-Pasifik. Salah satu ancaman yang ingin diatasi adalah postur provokatif Tiongkok yang ditunjukkan di perairan maupun udara Taiwan. Saat ini, yang perlu diamati adalah kemungkinan munculnya inisiatif-inisiatif keamanan baru yang dikeluarkan oleh negara atau secara kolektif melalui organisasi maupun aliansi tertentu. Tindakan-tindakan ini memiliki makna yang penting dan berpengaruh terhadap perubahan dinamika keamanan kawasan. Oleh sebab itu, negara yang berkaitan juga harus mempertimbangkan respons yang tepat terhadap tindakan-tindakan tersebut.

Referensi

BBC, 2021. “Record Number of China Planes Enter Taiwan Air Defence Zone”, BBC News, 5 Oktober [Daring]. Tersedia di https://www.bbc.com/news/world-asia-58794094 [diakses pada 15 Oktober 2021].

Lin, C.N., 2021. “Ministry Thanks France for its Action in the Taiwan Strait”, Taipei Times, 15 Oktober [Daring]. Tersedia di https://www.taipeitimes.com/News/taiwan/archives/2021/10/15/2003766152 [diakses pada 15 Oktober 2021].

Reuters, 2021. “Taiwan Says Don’t Get Too Close as China Defends Military Drills”, Reuters, 13 Oktober [Daring]. Tersedia di https://www.reuters.com/world/asia-pacific/china-says-military-drills-near-taiwan-just-move-2021-10-13/ [diakses pada 15 Oktober 2021].

Xavasseur, X., 2021. “French SIGNIT Ship Dupuy De Lôme Makes Rare Taiwan Strait Transit”, Naval News, 13 Oktober [Daring]. Tersedia di https://www.navalnews.com/naval-news/2021/10/french-sigint-ship-dupuy-de-lome-taiwan/ [diakses pada 15 Oktober 2021].

--

--

FPCI Airlangga
FPCI Airlangga

Written by FPCI Airlangga

FPCI Chapter Universitas Airlangga is a non-profit and political free organization focusing youth movement on foreign policy and international relation matters.

No responses yet