[Artikel Berita] Seruan Tiongkok dalam Reunifikasi dengan Taiwan

FPCI Airlangga
2 min readOct 22, 2021

--

Hafizh Febrian Irsyaad-FPCI Chapter Universitas Airlangga

Pada hari Sabtu (9/10/2021), Presiden Xi Jinping berbicara dalam peringatan 110 tahun dalam revolusi yang menggulingkan pemerintahan Kekaisaran Tiongkok. Dalam pidatonya, beliau menyebut “penyatuan dengan ‘cara damai’ adalah apa yang menjadi cita-cita dan keinginan keseluruhan bangsa Tiongkok, termasuk rekan senegaranya Taiwan”.

Akan tetapi, Xi memberikan pernyataan lebih lanjut “Tidak seorang pun boleh meremehkan tekad, kemauan, dan kemampuan kuat rakyat Tiongkok untuk mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial” (BBC, 2021). Hal ini terlihat pada upaya-upaya intimidasi Tiongkok yang dalam salah satu kasus, mengirimkan hampir 150 pesawat tempurnya ke zona pertahanan udara Taiwan secara total (Al-Jazeera, 2021).

Xi Jinping menginginkan unifikasi Taiwan sebagai bagian dari Tiongkok tetapi dengan bentuk relaksasi “ one country, two systems” seperti yang dilakukan Tiongkok terhadap Hong Kong dan Makau.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Taiwan, Tsai Ing-Wen dalam pidatonya di Perayaan Hari Nasional Taiwan (10/10/2021) menegaskan “Taiwan tidak akan tunduk pada tekanan dari Tiongkok dan tetap akan mempertahankan cara hidup demokratisnya”. Hal tersebut sejalan dengan janji kampanye dari Tsai satu tahun lalu mengenai Taiwan yang tidak akan terintimidasi dari ancaman-ancaman kedaulatannya (The Guardian, 2020).

Hingga saat ini, banyak negara hingga bahkan PBB sekalipun masih menjalankan kebijakan One China Policy dari Tiongkok yang mengakui hanya ada satu Tiongkok yaitu Republik Rakyat Tiongkok, bukan Taiwan atau Republik Tiongkok. Dari 193 anggota PBB, hanya tersisa 14 negara yang tidak mengakuinya dan bahkan semua anggota Big Five di Dewan Keamanan PBB menyetujui kebijakan Tiongkok tersebut. Hal tersebut juga berarti tidak diakuinya Hong Kong dan Makau sebagai sebuah negara, meskipun hubungan informal masih tetap terjalin dengan kedua negara tersebut.

Referensi

Aljazeera, 2021. “Taiwan ‘on alert’ after record 56 Chinese planes enter ADIZ” [daring]. Tersedia dalam: https://www.aljazeera.com/news/2021/10/4/china-flies-56-aircraft-near-taiwan-in-latest-record-incursion#:~:text=On%20October%201%2C%20the%20People's,additional%2016%20planes%20on%20Sunday (Diakses pada 15 Oktober 2021).

BBC, 2021. “China-Taiwan tensions: We will not bow to Beijing pressure, says leader” [daring]. Tersedia dalam: https://www.bbc.com/news/world-asia-58860365 (Diakses pada 15 Oktober 2021).

The Guardian, 2020. “Taiwan election: Tsai Ing-Wen wins landslide in rebuke to China” [daring]. Tersedia dalam: https://www.theguardian.com/world/2020/jan/11/taiwan-re-elects-tsai-ing-wen-as-president-in-clear-message-to-china (Diakses pada 15 Oktober 2021).

--

--

FPCI Airlangga
FPCI Airlangga

Written by FPCI Airlangga

FPCI Chapter Universitas Airlangga is a non-profit and political free organization focusing youth movement on foreign policy and international relation matters.

No responses yet