[Artikel Berita] Posisi Indonesia terhadap Kudeta Myanmar
Dhien Favian, Dzakiyah Aprillia, Ehren Dean, Reine Syifa Insyirah
Divisi Akademik — FPCI Chapter Universitas Airlangga
1 Februari 2021 merupakan titik awal terjadinya kudeta militer Myanmar. Aung San Suu Kyi pemimpin yang dipilih secara sah ditahan oleh militer Myanmar setelah dicurigai melakukan kecurangan dalam pemilu, meskipun tidak ada bukti yang akurat. Militer Myanmar mempertahankan status quo — di mana panglima militer tertinggi, Min Aung Hlaing memegang kekuasaan (Kudeta Myanmar: Ratusan Ribu Orang Turun Ke Jalan Dalam Demonstrasi Terbesar Menentang Militer, 2021). Internet, WiFi, layanan telepon, dan saluran stasiun TV semuanya terputus di wilayah Myanmar (Aida, 2021). Usai kudeta, Aung San Suu Kyi berkomentar kepada publik bahwa pihak militer berada di pihak rakyat dan berusaha untuk membentuk demokrasi yang benar. Aung San Suu Kyi juga menyebutkan bahwasanya militer akan pemilihan yang bebas dan adil usai keadaan darurat selesai (Aida, 2021).
Aksi nyata dari masyarakat Myanmar diwujudkan dalam interaksi simbolik “22222”. Aksi ini memiliki dampak yang sangat besar bagi perpolitikan negara ‘Tanah Pagoda Emas’ tersebut. Protes yang diwujudkan dalam demonstrasi tersebut mampu menguatkan solidaritas setiap elemen masyarakat. Bilamana kita melihat hanya Mahasiswa yang berdemonstrasi, kali ini dosen juga ikut berjuang demi menentang negara berbasis militer. Tidak tinggal diam, petahana militer berusaha memblokade usaha tersebut bahkan di dunia maya dengan cara menutup akses internet. Unjuk rasa kali ini cukup menggambarkan bahwa ini adalah konflik antara Aparat negara dengan seluruh masyarakat.Akan tetapi, meskipun peralatan militer kerap menghantui masyarakat sipil, semangat pemuda Myanmar mampu menandingi bahkan peluru setebal apapun. Hal ini terbukti dari peristiwa naas yang dialami oleh Mya Thwe Thwe Khaing yang meninggal tertembak di kepala pada usianya yang belum menginjak kepala 2. Dia sekaligus menjadi korban pertama dari unjuk rasa yang terjadi di Myanmar (BBC.com).
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menggelar pertemuan dengan Menlu Thailand, Don Pramudwinai, dan Menlu Myanmar, U Wunna Maung Lwin, pada Rabu (24/02) di Bangkok, Thailand. Pertemuan ini merupakan bentuk shuttle diplomacy Indonesia dengan tujuan untuk mencari penyelesaian terbaik mengenai situasi di Myanmar. Pada pertemuan tersebut, Retno menyampaikan bahwa keselamatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar merupakan hal yang utama. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya pemulihan transisi demokrasi yang inklusif dan selalu menjunjung tinggi prinsip-prinsip yang tertera dalam Piagam ASEAN (Kemlu RI, 2021).
Pertemuan tersebut dilaksanakan setelah rencana kunjungan Menlu RI ke Naypyidaw, Myanmar pada Kamis (25/02) ditunda. Penundaan ini disebabkan oleh adanya penolakan keras dari para pengunjuk rasa karena rencana kunjungan Menlu RI dinilai akan semakin memberi legitimasi kepada kudeta. Puluhan demonstran yang melakukan aksi unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Indonesia di Yangon ini, memprotes kedatangan Menlu RI yang disebut mendukung pemilu ulang di Myamar. Akan tetapi Retno membantah dugaan tersebut dan menekankan bahwa Indonesia berada di pihak rakyat Myanmar (Tambunan, 2021).
Referensi:
Aida, N. R. (2021) Kudeta Myanmar, Sebab, dan Apa yang Sebenarnya Terjadi?, kompas.com. Available at: https://www.kompas.com/tren/read/2021/02/12/123000265/kudeta-myanmar-sebab-dan-apa-yang-sebenarnya-terjadi-?page=all (Accessed: 3 March 2021).
Kementerian Luar Negeri RI, 2021. “Press Briefing Menteri Luar Negeri Mengenai Hasil Kunjungan ke Bangkok, 24 Februari 2021” [Online]. In https://kemlu.go.id/portal/id/read/2192/berita/press-briefing-menteri-luar-negeri-mengenai-hasil-kunjungan-ke-bangkok-24-februari-2021 [accessed 03/03/2021].
Kudeta Myanmar: Apa makna ‘Revolusi 22222’ yang diikuti ratusan ribu orang untuk menentang perebutan kekuasaan oleh militer. (22 Februari, 2021. BBC.com. https://www.bbc.com/indonesia/dunia-55968813
Kudeta Myanmar: Ratusan ribu orang turun ke jalan dalam demonstrasi terbesar menentang militer (2021) bbc.com. Available at: https://www.bbc.com/indonesia/dunia-56065990 (Accessed: 3 March 2021).