[Artikel Berita] Penarikan 1,6 Juta Dosis Vaksin Moderna dari Program Vaksinasi Nasional Jepang
Hafizh Febrian Irsyaad — FPCI Chapter Universitas Airlangga
Pada 26 Agustus 2021, Menteri Kesehatan, Buruh, dan Kesejahteraan Jepang Norihisa Tamura mengumumkan akan menarik kembali dosis vaksin Moderna yang telah didistribusikan. Hal ini menjadi respon dari beberapa pusat vaksinasi yang melaporkan bahwa botol vaksin ditengarai mengandung kandungan partikel stainless steel didalamnya (Akama, 2021). Pihak kementerian kemudian hari mengatakan bahwa zat yang tercampur mungkin adalah logam. Selanjutnya, menurut Norihisa Tamura dalam vaksin itu adalah zat yang bereaksi terhadap magnet dan itu bisa jadi logam.
Takeda Pharmaeutical sebagai distributor vaksin tersebut dengan segara menarik tiga lot dosis vaksin di hari yang sama. Menurut juru bicara Moderna, perusahaan sedang menyelidiki laporan dan tetap berkomitmen untuk bekerja secara transparan dan cepat dengan mitranya, Takeda, dan regulator untuk mengatasi segala potensi masalah. Mereka mengatakan bahwa “masalah manufaktur” di sebuah pabrik produksi di Spanyol adalah penyebabnya. Bahkan perusahaan bersikeras bahwa sekalipun pecahan logam disuntikkan ke manusia, mereka tidak akan menyebabkan apa-apa selain reaksi lokal (Blair, 2021).
Ada kasus lain yang juga berpotensi kontaminasi dari dosis vaksin Moderna. Pada tanggal 28 Agustus 2021, penggunaan vaksin Moderna dihentikan sementara di pulau Okinawa setelah zat hitam dan merah muda ditemukan dalam botol yang berbeda dari batch yang terpisah dengan yang ditarik sebelumnya (Blair, 2021).
Selain dari temuan partikel asing dalam vaksin Moderna tersebut, banyak yang berspekulasi penarikan vaksin dengan tiga kematian penerima vaksin Moderna yang sebelumnnya disuntikkan. Menurut pernyataan kementrian, kasus terakhir per 8 September 2021 adalah pria berusia 49 tahun, yang alergi terhadap tepung soba, menerima suntikan kedua pada 11 Agustus dan kematiannya dikonfirmasi pada pagi hari berikutnya (JapanToday, 2021). Hubungan sebab akibat antara inokulasi dan kematiannya masih belum dikonfirmasi. Meskipun begitu, Pemerintah Jepang tetap melanjutkan vaksinasi dengan dosis yang berbeda yang tersedia selain dosis Moderna.
Referensi:
Akama, K., 2021. “Moderna finds stainless steel particles in shots pulled in Japan”, Nikkei Asia, 2 September [daring]. Tersedia dalam: https://asia.nikkei.com/Spotlight/Coronavirus/COVID-vaccines/Moderna-finds-stainless-steel-particles-in-shots-pulled-in-Japan [diakses pada 8 September 2021].
Blair, G., 2021. “Third person dies in Japan after taking contaminated Moderna coronavirus vaccine” The Guardian, 8 September [daring]. Tersedia dalam: https://www.theguardian.com/world/2021/sep/07/third-person-dies-in-japan-after-taking-contaminated-moderna-coronavirus-vaccine [diakses pada 8 September 2021].
Japantoday, 2021. “Man dies in Japan after receiving dose of recalled Moderna vaccine”, Japan Today, 7 September [daring]. Tersedia dalam: https://japantoday.com/category/national/man-dies-in-japan-after-receiving-dose-of-recalled-moderna-vaccine [diakses pada 8 September 2021].