[Artikel Berita] Paralimpiade Musim Panas ke-16 Dimulai secara Resmi di Tokyo

FPCI Airlangga
2 min readAug 28, 2021

--

Rayhan Amadheya Totokusumo — FPCI Chapter Universitas Airlangga

Pada tanggal 24 Agustus 2021, Paralimpiade Musim Panas ke-16 secara resmi dimulai di Tokyo setelah sempat diundur dari tahun lalu yang disambut dengan upacara pembukaan yang meriah di Stadium Nasional Tokyo. Dalam pembukaan Paralimpiade ini, para delegasi disambut oleh berbagai penampilan cahaya, kembang api, dan tari-tarian (Church, 2021). Dari 714 anggota pemeran yang tampil di penampilan upacara pembukaan tersebut, 166 diantaranya memiliki disabilitas. Parade bangsa-bangsa pun juga dilakukan, dimana para delegasi atlet berjalan mewakili lebih dari 4.400 atlet dari 162 negara anggota komite yang akan bersaing di 22 cabang olahraga yang berbeda (Falkingham, 2021). Satu bendera Afghanistan juga dibawa selama parade sebagai aksi solidaritas mewakili dua atlet Afghanistan yang harus membatalkan perwakilan mereka karena jatuhnya Afghanistan di tangan Taliban beberapa hari sebelumnya (Falkingham, 2021).

Paralimpiade ini sendiri merupakan acara olahraga internasional terbesar bagi atlet disabilitas fisik dan mental yang dilaksanakan beberapa minggu setelah Olimpiade di kota yang sama (Paralympics New Zealand, 2020). Paralimpiade ini telah berkembang dari pertemuan kecil veteran Perang Dunia II Inggris pada tahun 1948 menjadi salah satu acara olahraga internasional terbesar pada awal abad ke-21. Meski memang tidak sepopuler Olimpiade, Paralimpiade tetap menjadi acara yang penting yang dapat memberi banyak inspirasi bagi jutaan penyandang disabilitas di seluruh dunia. Para komite sendiri juga berharap bahwa kegiatan Paralimpiade ini dapat meningkatkan pandangan masyarakat di Jepang terhadap para penyandang disabilitas, yang secara historis sering mengalami diskriminasi (Falkingham, 2021).

Namun, pelaksanaan Paralimpiade ini juga memiliki beberapa kontroversi. Paralimpiade ini dilaksanakan di tengah-tengah keadaan darurat di area Tokyo dikarenakan melonjaknya kasus Covid-19 di Jepang (Hudson, 2021). Beberapa warga Jepang sendiri khawatir bahwa kegiatan Olimpiade dan Paralimpiade ini hanya akan menghabiskan sumber daya pemerintah yang seharusnya digunakan untuk penanganan Covid-19. Selain itu, beberapa negara Pasifik seperti Samoa, Kiribati, dan Tonga tidak bisa mengikuti Paralimpiade dikarenakan pembatasan berpergian (Hudson, 2021). Akan tetapi, Presiden Komite Paralimpiade Internasional, Andrew Parsons, yakin bahwa Paralimpiade tetap akan terlaksana dengan aman, “Saya memahami frustrasi dan kemarahan di antara orang Jepang tentang pandemi, tetapi tidak ada korelasi antara itu dan kehadiran Olimpiade di sini dan saya yakin itu akan sama dengan Paralimpiade” (Hudson, 2021).

Referensi:

Church, B. (2021) ‘The best of humanity’: Paralympic Games officially begin with vibrant Opening Ceremony, CNN Sports. Tersedia di: https://edition.cnn.com/2021/08/24/sport/paralympics-opening-ceremony-tokyo-spt- intl/index.html [diakses pada 27 Augustus 2021].

Falkingham, K. (2021) Tokyo Paralympics: 2020 Games get under way with powerful opening ceremony, BBC Sport. Tersedia di: https://www.bbc.com/sport/disability- sport/58316181 [diakses pada 27 Augustus 2021].

Hudson, E. (2021) Tokyo Paralympics: A ‘different’ Games but Paralympians still hope to shine, BBC Sport. Tersedia di: https://www.bbc.com/sport/disability-sport/58306545 (diakses pada 27 August 2021).

Paralympics New Zealand (2020) WHAT ARE THE PARALYMPIC GAMES?, Paralympics New Zealand. Tersedia di: https://paralympics.org.nz/news/what-are-the-paralympic- games/ [diakses pada 27 Augustus 2021].

--

--

FPCI Airlangga
FPCI Airlangga

Written by FPCI Airlangga

FPCI Chapter Universitas Airlangga is a non-profit and political free organization focusing youth movement on foreign policy and international relation matters.

No responses yet