[Artikel Berita] Mundurnya Yoshihide Suga sebagai Perdana Menteri Jepang

Maula Mohammad Haykal — FPCI Chapter Universitas Airlangga

FPCI Airlangga
2 min readSep 18, 2021

Pada awal September lalu, Perdana Menteri (PM) Yoshihide Suga mengumumkan niatnya untuk mundur dari posisinya sebagai PM Jepang. Pengumuman ini muncul di tengah badai kritik yang ditujukan kepada Suga, terutama yang berkaitan dengan kebijakannya dalam penanganan pandemi COVID-19. Badai kritik ini mengakibatkan tingkat persetujuan pemerintahan Suga menurun hingga 34% berdasarkan jajak pendapat terbaru yang dilakukan oleh Nikkei (Nikkei Asia, 2021). Saat ini Jepang tengah menghadapi gelombang COVID-19 terbesar sejak awal pandemi, yang mana tindakan dan pernyataan Suga yang dianggap tidak tulus dan ambigu telah membuat publik Jepang frustrasi (Gunia, 2021). Pelaksanaan Olimpiade Tokyo 2020 diharapkan oleh Suga sebagai ajang untuk meningkatkan tingkat persetujuannya, namun hal ini justru menjadi bumerang baginya. Publik Jepang marah akibat tindakan Suga yang bersikeras untuk melaksanakan ajang olahraga internasional tersebut, terutama ketika terjadi jumlah kenaikan kasus yang tajam akibat penyebaran varian Delta yang lebih menular.

Mundurnya PM Yoshide Suga terjadi ketika Partai Liberal Demokrat (LDP) akan bersaing dalam pemilihan umum pada musim gugur ini. Beberapa pihak melihat bahwa mundurnya Suga merupakan akibat dari ketidakpercayaan banyak pihak di dalam LDP yang dipimpinnya. Ketidak puasan publik terhadap pemerintahan Suga telah membawa kekalahan kepada LDP di dalam beberapa pemilihan, seperti yang terjadi pada pemilihan wali kota Yokohama Agustus lalu (Kyodo News, 2021). Beberapa nama telah muncul sebagai kandidat potensial untuk menggantikan Suga. Fumio Kishida yang merupakan mantan Menteri Luar Negeri Jepang dilihat banyak pihak sebagai yang kandidat terdepan, namun hal ini dapat berubah jika ada kandidat lain yang ikut bersaing. Berdasarkan jajak pendapat Nikkei, Taro Kono dan Shigeru Ishiba menjadi kandidat kuat lainnya (Gunia, 2021). Selain itu, ada dua perempuan yang disebut-sebut sebagai kandidat dalam pemilihan Perdana Menteri baru, yaitu Sanae Takaichi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi, dan Tomomi Inada yang merupakan mantan Menteri Pertahanan.

Referensi:

Gunia, A., 2021. “Japan’s Prime Minister Yoshihide Suga Is Resigning. Here’s What That Means”. Time, 03 September. Dalam: https://time.com/6094995/japan-prime-minister-suga- resigns/ [diakses pada 15 September 2021].

Kyodo News, 2021. “Japan PM Suga to resign as public, party support erodes over COVID response”. Kyodo News, 03 September. Dalam: https://english.kyodonews.net/news/2021/09/a764704c564f-flash-japan-pm-suga-intends-to- resign-govt-sources.html [diakses pada 15 September 2021].

Nikkei Asia, 2021. “Japan’s Yoshihide Suga to resign as prime minister”. Nikkei Asia, 03 September. Dalam: https://asia.nikkei.com/Politics/Japan-s-Yoshihide-Suga-to-resign-as- prime-minister [diakses pada 15 September 2021].

--

--

FPCI Airlangga
FPCI Airlangga

Written by FPCI Airlangga

FPCI Chapter Universitas Airlangga is a non-profit and political free organization focusing youth movement on foreign policy and international relation matters.

No responses yet