[Artikel Berita] Mediterania dan Kebakaran Hutan: Hubungan yang Dikatalisasi oleh Perubahan Iklim Ekstrem

FPCI Airlangga
2 min readAug 24, 2021

--

Hafizh Febrian Irsyaad — FPCI Chapter Universitas Airlangga

Sejak awal Agustus (5/8), telah terjadi kebakaran hutan di berbagai wilayah Mediterania (DW, 2021). Negara-negara seperti Italia, Yunani, hingga Prancis yang cenderung memiliki iklim dingin mediterania, bahkan juga turut mengalami kebakaran hutan besar.

Di Eropa, sepanjang bulan Juli-Agustus ini menjadi periode terpanas dan bagian selatan Eropa mendapat perhatian serius akibat hawa panas ekstrem di wilayah tersebut, yang diduga menjadi penyebab awal mula kebakaran hutan. Gesekan antar dedaunan atau ranting yang sudah kering serta panas ekstrem inilah yang kemudian berakibat pada kebakaran hutan di wilayah Mediterania.

Melalui peristiwa ini, tercatat banyak penduduk yang harus melakukan evakuasi. Seperti warga kota Pescara di Italia yang harus melakukan relokasi ke tempat tinggal yang lebih aman. Selain itu di Yunani, terdapat pula 15 warga Yunani Barat yang harus mendapat perawatan intensif di rumah sakit pada Sabtu (7/8) akibat kesulitan bernapas. Walikota Pescara, Carlo Masci, menyebutkan bahwa semak belukar yang ada di hutan terbakar dengan sangat cepat sehingga evakuasi warga harus segera dilakukan (Gramer dan Lu, 2021).

Hal tersebut memberi pertanyaan mengenai apa langkah yang tepat dalam penanganan maupun pencegahan. Menurut Agensi Lingkungan Eropa (EEA), kekeringan dan gelombang panas pada tahun ini hampir memiliki frekuensi yang sama dengan yang terjadi pada 2018, di mana banyak negara mengalami kebakaran hebat yang diikuti dengan jatuhnya korban jiwa.

“Di sebagian besar wilayah Mediterania, kebijakan pengelolaan kebakaran hutan saat ini umumnya terlalu fokus pada upaya pemadaman dan tidak lagi disesuaikan dengan perubahan global yang sedang berlangsung” ujar Stuart Braun (2021), selaku jurnalis dan pengamat lingkungan. Beberapa pakar bahkan memprediksi keterlibatan militer akan semakin masif dalam penanganan keamanan nasional terkait lingkungan tersebut. Perlu diingat juga bahwa permasalahan lingkungan tidak hanya berputar dalam kebijakan pemerintah, melainkan kesadaran diri dari tingkat terendah seperti individu untuk lebih sadar akan perubahan lingkungan sekitarnya.

Referensi:

Braun, S., 2021. “Europe is burning: Four explanations”, DW, 6 Agustus [daring]. Dalam https://www.dw.com/en/europe-is-burning-four-explanations/a-58771341 [diakses pada 22 Agustus 2021].

DW, 2021. “Global wildfires: Greece a ‘powder keg’ as thousands flee their homes”, DW, 6 Agustus [daring]. Dalam https://www.dw.com/en/global-wildfires-greece-a-powder-keg-as- thousands-flee-their-homes/a-58776903 [diakses pada 22 Agustus 2021].

Gramer, R. Dan Lu, C., 2021. “Climate Change Disaster Response Is the Military’s New Forever War”, Foreign Policy, 5 Agustus [daring]. dalam https://foreignpolicy.com/2021/08/05/climate-change-military-new-forever-war-wildfires/ [diakses pada 22 Agustus 2021].

--

--

FPCI Airlangga
FPCI Airlangga

Written by FPCI Airlangga

FPCI Chapter Universitas Airlangga is a non-profit and political free organization focusing youth movement on foreign policy and international relation matters.

No responses yet