[Artikel Berita] Fiji: Dari Suspended Country hingga Ketua Forum Negara-Negara Pasifik

FPCI Airlangga
3 min readSep 12, 2022

--

Yajna Paramitha Amanda Devi — FPCI Chapter Universitas Airlangga

G20 merupakan forum internasional yang memusatkan kegiatannya dalam mengkoordinasikan perumusan kebijakan di antara negara anggota yang merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia. Indonesia saat ini tengah menjalani masa presidensi G20 Summit yang menjadikannya tuan rumah untuk pertemuan tersebut. Dilansir melalui portal Kemlu, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa Indonesia sebagai tuan rumah menerapkan prinsip inklusivitas dalam menjalankan misi G20 dengan tujuan untuk “tidak meninggalkan siapapun”. Hal ini memiliki maksud bahwa Indonesia akan mengundang beberapa negara lainnya yang merupakan non-anggota dan memberikannya kesempatan untuk ikut hadir berkontribusi di dalam beberapa rangkaian acara G20. Salah satu negara yang diberikan kesempatan kali ini adalah Fiji yang akan memegang posisi sebagai Ketua Forum Pulau Pasifik.

Fiji merupakan negara kepulauan yang berada di bagian selatan Samudera Pasifik atau biasa dikenal sebagai Kawasan Oseania. Dalam bidang perekonomian, Fiji memiliki potensi di dalam sumber daya alamnya yang melimpah di antara lain perikanan, perhutanan, dan mineral namun dengan perkembangan PDB yang mengalami penurunan setelah anjlok dari minus 0.4% pada tahun 2019 lalu minus 15.2% pada tahun 2020. Selain itu, Fiji juga sempat mengalami penangguhan dari The Commonwealth dikarenakan kegagalan Fiji untuk menyelenggarakan sistem pemilihan yang demokratis. Hal ini pun membuat Fiji semakin terisolasi dari forum regional Pulau Pasifik hingga penahanan bantuan Uni Eropa.

Penangguhan tersebut membuat Fiji kembali berusaha untuk mengubah kesan negatif dan memulihkan negara melalui upaya formulasi kebijakan hubungan luar negeri yang lebih terbuka di dalam kancah komunitas internasional. Lalu, meskipun keaktifan Fiji di dalam hubungan diplomatik jarang disorot oleh mata publik, riwayat hubungan diplomatik Fiji dapat dikatakan cukup mengesankan. Pertama, Fiji berhasil memperluas jangkauan hubungan diplomatik tidak hanya pada negara-negara berpengaruh yang tergabung dana PBB, namun juga pada negara-negara kontroversial seperti Iran, Korea Utara, dan Mesir (Komai, 2019). Lalu, Fiji memiliki peran yang sangat penting di dalam misi perdamaian UN selama empat dekade dengan mengirimkan lebih banyak personil militer ke hampir setiap zona konflik utama seperti Iraq, Kosovo, Sudan, daripada negara lainnya meskipun jumlah penduduknya yang tidak begitu banyak (The Diplomat, 2018). Selain itu, Fiji juga merupakan negara kepulauan Pasifik yang pertama yang memegang posisi ketua, khusus posisi ketua G77 — China, semenjak tahun 1970. Fiji saat itu yang bertugas sebagai juru bicara dari keenam komite PBB dengan anggota sebanyak 77 negara.

Saat ini Fiji berkesempatan untuk menjadi perwakilan negara-negara kepulauan di dalam G20 Summit. Perdana Menteri Fiji, Bainimarama menyatakan apresiasi yang sangat besar kepada Indonesia karena telah memperhatikan potensi yang dimiliki oleh negara-negara kecil serta bantuan-bantuan teknis yang diberikan Indonesia kepada Fiji. Harapannya, Fiji dan Indonesia dapat bekerja sama dengan harmoni untuk menangani berbagai isu, seperti perubahan iklim, pembangunan berkelanjutan, dan lain-lain.

Bibliografi

The Diplomat. (2018, September 27). Fiji: The Peacekeepers — The Diplomat. Retrieved September 10, 2022, from https://thediplomat.com/2018/09/fiji-the-peacekeepers/

Kemlu. (n.d.). Indonesia Promotes Spirit To Recover Together In The 2022 G20 Presidency | Portal Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Retrieved September 10, 2022, from https://kemlu.go.id/portal/en/read/3288/berita/indonesia-promotes-spirit-to-recover-together-in-the-2022-g20-presidency

Komai, M. (2015). Fiji’s Foreign Policy and the New Pacific Diplomacy. In G. Fry & S. Tarte (Eds.), The New Pacific Diplomacy (pp. 111–122). ANU Press. Retrieved September 10, 2022, from http://www.jstor.org/stable/j.ctt19w71mc.16

--

--

FPCI Airlangga
FPCI Airlangga

Written by FPCI Airlangga

FPCI Chapter Universitas Airlangga is a non-profit and political free organization focusing youth movement on foreign policy and international relation matters.

No responses yet